![]() |
Foto: Tebuireng Online |
Ahlus Sunnah wal Jama'ah atau yang disingkat dengan Aswaja merupakan golongan selamat yang disebut nabi dalam hadits:
عن عبد الله بن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن بني إسرائيل تفرقت على ثنتين وسبعين ملة وتفترقت أمتي على ثلاث وسبعين ملة كلهم في النار إلا ملة واحدة قالوا: ومن هي يا رسول الله؟ قال ما أنا عليه وأصحابي
ِArtinya: "Dari Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Bani Israil terpecah belah atas 72 golongan dan umatku terpecah atas 73 golongan yang semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Siapa golongan tersebut Ya Rasulullah? Nabi bersabda: Ialah golongan yang mengikuti ajaranku dan sahabatku".
Karena hanya Aswaja yang menjadi satu-satunya golongan yang dimasukkan dalam surga, maka tidak sedikit kelompok yang mendeklarasikan sebagai Aswaja padahal praktik amaliyahnya jauh dari nilai-nilai Aswaja. Oleh karena itu, dibutuhkan identifikasi terhadap Aswaja sehingga dapat dibedakan Aswaja dengan lainnya.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama' (ISNU), Dr. Muhammad Khalid Syeirazi saat berada di Pondok Pesantren Al-Fattah Demak menjelaskan 3 (tiga) karakter Aswaja yaitu 'Urfiyyan, Sanadiyyan dan Madzhabiyyan.
'Urfiyyan berarti menjaga tradisi. Dalam praktiknya Aswaja tidak akan melebur tradisi lokal yang sudah menjadi adat masyarakat setempat.
Beliau mencontohkan tradisi selametan yang ghalib dijalankan masyarakat Jawa pada zaman dahulu yang identik dengan nyanyian dan minuman memabukkan. Aswaja datang dan mengemas praktik selametan dengan nilai-nilai islami yaitu dengan mengumpulkan orang bersama-sama membaca tahlil.
Sanadiyyan berarti mempelajari Islam harus bersanad sampai Nabi Muhammad Saw. Jadi, hendaknya mempelajari ilmu dari ulama' yang memiliki jaringan keilmuan sampai Nabi Muhammad Saw.
M. Khalid Syeirazi mewanti-wanti jangan mempelajari ilmu agama secara otodidak, perlu keberadaan seorang guru yang membimbing dan mengarahkan sehingga tidak menimbulkan pemahaman yang salah dalam mendalami agama.
Karakter Aswaja yang terakhir yaitu Madzhabiyyan atau mengikuti pendapat imam atau ahli agama tentang hukum-hukum yang ijtihadiyyah yang digali dari sumbernya. Terdapat banyak madzhab namun madzhab yang diikuti dalam bidang fiqih ada 4 (empat) yaitu madzhab Maliky, Hanafy, Syafi'iy dan Hanbaly. Dalam bidang tauhid mengikuti Imam Asy'ary dan Maturidy sedangkan dalam bidang tasawwuf mengikuti madzham Imam Junaid al-Bagdady dan Imam Gazaly.
Penulis: Taufikul Lutfi Rois
0 Komentar