![]() |
Foto: Pembacaan arwah jama' Ranting NU Tugu Ngemplik Wetan Karanganyar Demak. (Dok. Rois) |
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Tugu Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak menggelar kegiatan Lailatul Ijtima’ di Masjid Baitul Muttaqin pada Jum'at malam (26/9). Acara tersebut dihadiri pengurus ranting dan tokoh masyarakat setempat.
Acara diawali dengan pembacaan arwah jama' yang dipimpin secara bergiliran, dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh KH.
Nur Ahmad. Lantunan do'a yang menggema di dalam masjid menambah suasana religius
dan memberikan ketenangan spiritual bagi para jama'ah yang hadir.
Ketua Ranting NU Tugu Ngemplik Wetan, K. Abdul Karim, dalam sambutannya menekankan pentingnya forum ini sebagai sarana konsolidasi jama'ah.
“Melalui Lailatul Ijtima’, kita bukan hanya menjaga tradisi tahlil dan do'a bersama, tetapi juga memperkuat ukhuwah islamiyah. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita menjaga keutuhan warga nahdliyin di tengah berbagai tantangan zaman,” ungkapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan rutin
semacam ini harus terus dilestarikan. “Kalau jama'ah istiqamah hadir, Insya Allah akan lahir kebersamaan yang kokoh, bukan hanya dalam urusan ibadah,
tetapi juga dalam urusan sosial kemasyarakatan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngemplik Wetan, H. Munthofiin, menyampaikan apresiasinya terhadap peran NU ranting dalam menjaga nilai tradisi dan membangun masyarakat.
“Lailatul Ijtima’ bukan hanya do'a
bersama, tetapi juga momentum untuk mempererat shilaturrahim antarwarga. Kegiatan
seperti ini menjadi pondasi kuat dalam membangun kerukunan desa,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, beliau juga mengingatkan pentingnya sinergi antara tokoh agama, organisasi masyarakat, dan pemerintah desa.
“Jika seluruh elemen berjalan bersama, maka pembangunan, baik spiritual maupun sosial, akan lebih mudah diwujudkan. NU dengan basis jama'ahnya tentu punya peran besar dalam hal ini,” tambahnya.
Acara yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini menegaskan peran NU di tingkat ranting sebagai penggerak tradisi keagamaan sekaligus perekat sosial masyarakat.
Lailatul Ijtima’ di Masjid
Baitul Muttaqin Tugu Ngemplik Wetan menjadi bukti nyata bahwa spiritualitas dan
kebersamaan dapat berjalan beriringan, menguatkan warga dalam kehidupan
beragama maupun bermasyarakat.
0 Komentar