Foto: KH. Mudatsir saat menyampaikan mauidzoh di Jam'iyyah Kerukunan Alumni Arif Karanganyar Demak. (Dok. Uyun)

Allah menciptakan dunia sebagai tempat manusia mengumpulkan pahala sebanyak mungkin untuk bekal mereka kelak di akhirat. Di akhirat manusia akan mengalami berbagai tahapan sebelum akhirnya ditentukan status mereka sebagai ahlul jannah atau ahlun nar. Keadaan manusia di akhirat bermacam-macam, diantara mereka ada yang mendapatkan syafa'at dari Allah dalam bentuk naungan sementara yang lain merasakan panas yang membakar tubuh.

Wakil Rois Syuriyah MWC NU Karanganyar Demak, KH. Mudatsir menerangkan tiga orang yang kelak di akhirat mendapatkan naungan dari Allah. Ini beliau sampaikan saat memberikan mau'idzoh hasanah di Jam'iyyah Kerukunan Alumni Aktifitas Remaja Islam Musholla Fadhlul Mujib (Arif) Karanganyar Demak, Sabtu (30/7).

"Tiga orang yang memperoleh naungan dari Allah di akhirat nanti yaitu pertama orang yang memberikan solusi baik kepada orang yang mengalami kesusahan", tutur beliau.

Beliau mencontohkan dalam keluarga jika salah satu diantara suami atau istri sedang marah maka yang lain hendaknya mengahadapi dengan kepala dingin dan berkata dengan lemah lembut sehingga kemarahannya tidak meluap dan mereda.

"Contoh lainnya, jika mendapati berita negatif tentang suami atau istrinya maka jangan tergesa-gesa mempercayai berita tersebut. Alangkah baiknya ditabayunkan atau klarifikasi terlebih dahulu untuk menghindari kesalah pahaman", tambah beliau.

Kedua, lanjut beliau, yaitu orang yang nguri-nguri atau melestarikan sunah nabi dengan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari seperti makan dengan tangan kanan, memberikan salam dan shalat berjama'ah di awal waktu.

"Ketiga yaitu orang yang memperbanyak membaca shalawat. Kita harus membiasakan membaca shalawat setidaknya 500 sampai 1000 kali dalam sehari semalam. Ini dapat dipraktikkan dengan membaca 100 sampai  200 kali shalawat bakda shalat mafrudhoh", tutup beliau.

Penulis: Taufikul Lutfi Rois