![]() |
Foto: Taufikul Lutfi Rois saat menyampaikan materi pada ISNU Mengabdi Halaqah 4. (Dok. Saaduddin) |
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Karanganyar Demak melaksanakan giat rutin di Pondok Pesantren (Ponpes) Adz-Dzikro Karanganyar Demak dalam agenda ISNU Mengabdi halaqah 4, Sabtu (30/7).
Kegiatan yang berlangsung pada malam hari selepas shalat isya' ini dikemas dalam bentuk sharing ilmu dari pengurus PAC ISNU Karanganyar kepada para santri. Tema pada halaqah ke 4 yaitu "Meraih Berkah dengan Akhlak Karimah" yang disampaikan oleh Taufikul Lutfi Rois.
Rois, sapaan akrabnya, dalam paparannya menyampaikan 3 sub tema yaitu definisi berkah, esensi akhlak karimah dan korelasi antara berkah dengan akhlak karimah.
"Dekadensi moral merupakan problem serius yang melanda para remaja saat ini. Oleh karena itu, penting disampaikan materi pendidikan akhlak kepada anak bangsa dan para santri harus menjadi role model anak bangsa jaman sekarang", tuturnya.
![]() |
Foto: Nuansa kegiatan sharing ilmu dengan para santri. (Dok. Saduddin) |
Rois yang menjabat sebagai Koord. Bidang Informasi dan Komunikasi PAC ISNU Karanganyar Demak juga menjelaskan resep agar para santri berkah ilmunya yaitu dengan menghormati dan memuliakan gurunya.
"Ulama' dan para guru adalah pewaris nabi. Beliau yang menyampaikan ilmu kepada kita. Maka hurmatilah beliau agar kelak kita dapat merasakan buah dan berkahnya ilmu", pungkasnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Adz-Dzikro kyai Abdul Wahib menaruh perhatian khusus terhadap akhlak para santrinya. Ini dibuktikan dengan masuknya materi bahasa jawa di kurikulum pondok.
"Pendidikan bahasa Jawa sangat penting untuk disampaikan kepada para santri. Agar mereka tahu bagaimana semestinya bertutur kata dengan yang lebih tua, sebaya maupun yang lebih muda", tutur beliau.
Penulis: Uyun Asalina
0 Komentar