![]() |
Foto: Selapanan Musholla al-Jihad Tugu Ngemplik Wetan, Karanganyar, Demak. (Dok. Uyun Asalina) |
Pengurus Musholla Al-Jihad Tugu Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, kembali menggelar kegiatan selapanan rutin pada Sabtu malam (27/9). Acara ini diikuti oleh jama'ah Musholla al-Jihad.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan arwah jama’, kemudian dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh KH. Nur Ahmad. Suasana berlangsung khidmat, menegaskan kekuatan tradisi doa bersama yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.
Usai tahlil, acara dilanjutkan dengan pengajian
yang disampaikan oleh Ustadz Taufikul Lutfi Rois. Dalam tausiyahnya, ia
mengangkat tema tentang “sholawat dan keuatamannya” sebagai amalan utama yang
memiliki kedudukan istimewa dalam Islam.
Ustadz Rois menegaskan pentingnya sholawat
sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah saw. “Allah dan para malaikat
bersholawat kepada Nabi. Maka sudah seharusnya kita sebagai umatnya untuk bersholawat. Sholawat bukan sekadar ucapan lisan, tetapi bukti cinta dan rindu
kita kepada Rasulullah saw. serta permohonan rahmat Allah untuk beliau,”
jelasnya.
Ia juga menyampaikan tentang keutamaan
sholawat yang luar biasa dan menjadi amalan yang mendatangkan banyak keberkahan
bagi umat.
“Sekali kita membaca sholawat, Allah akan
membalas dengan melipatgandakannya sepuluh kali lipat. Do'a yang diawali dengan
sholawat akan lebih mustajab. Dan orang yang paling berhak mendapatkan syafa'at
Nabi di Hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak bersholawat kepadanya,” terangnya di hadapan jama'ah.
Kegiatan selapanan di Musholla Al-Jihad ini
sekali lagi membuktikan bahwa tradisi keagamaan lokal tidak hanya menjadi
sarana ibadah, tetapi juga wahana pendidikan dan penguatan nilai spiritual
masyarakat. Dengan mengangkat tema sholawat, jam'aah diajak meneguhkan kecintaan
kepada Rasulullah saw. sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya amalan
sehari-hari yang membawa keberkahan hidup.
0 Komentar