Kota Demak telah merayakan hari jadi ke-518 semenjak berdiri pada tahun 28 Maret 1503 Masehi. Pada momentum hari jadi Kota Demak ini, Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama' (MWC NU) Karanganyar Demak menggelar kegiatan bahtsul masail di Ranting NU Tuang, Ahad (28/3).

Peserta bahtsul masail dari Suriyah ranting NU se-Kecamatan Karanganyar. Ranting NU di Kecamatan Karanganyar saat ini berjumlah 18 ranting. Selain peserta turut hadir juga perwakilan banom NU Kecamatan Karanganyar.

KH. Anshori selaku Ketua MWC NU Karanganyar menuturkan bahwa kegiatan bahtsul masail dimulai kembali setelah satu tahun vakum. "Kegiatan bahtsul masail merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan MWC NU Karanganyar Demak. Pada tahun 2021 ini kami memulainya kembali setelah vakum selama 1 tahun sejak munculnya covid-19", tutur beliau.

Agenda bahtsul masail dilaksanakan secara rutin oleh MWC NU Karanganyar sebanyak empat kali dalam satu tahun. Hasil mufakat dari bahtsul masail nantinya dicetak dalam bentuk buku dan diedarkan ke ranting-ranting NU se-kecamatan Karanganyar di akhir masa jabatan kepengurusan.

Dalam sambutan bahtsul masail KH. Anshori juga menyinggung minimnya kesadaran warga NU di Kecamatan Karanganyar dalam pembuatan kartu tanda anggota nahdhatul ulama' (Kartanu). "Data yang kami terima baru 586 warga NU di Kecamatan Karanganyar yang membuat kartanu. Ini berbanding jauh dengan jumlah warga NU di Kecamatan Karanganyar. Bahkan ada desa yang sama sekali belum ada warganya yang membuat kartanu", tutur beliau.

Kartanu yang menjadi identitas warga nahdhiyyin sudah seharusnya dimiliki oleh warga NU. Untuk menindaklanjuti minimnya warga NU yang membuat kartanu MWC NU Karanganyar akan mengadakan evaluasi. Harapannya dari evaluasi yang dilaksanakan dapat menghasilkan solusi sehingga warga NU di Kecamatan Karanganyar dapat berbondong-bondong untuk membuat kartanu.

Penulis: Taufikul Lutfi Rois