Dikutip dari buku "Keseharian Rasulullah" yang merupakan tarjamah dari buku al-Yaum an-Nabawi karya Dr. Abdul Wahab bin Nashir ath-Thurairi menjelaskan nabi senantiasa bersilaturahim ke rumah kerabat dan sahabatnya. Dalam buku ini menceritakan bagaimana nabi pada waktu dhuha mengunjungi kerabat dan sahabatnya yang dikehendaki.
Dikisahkan nabi pernah berkunjung ke rumah putrinya Sayyidah Fathimah untuk bertemu sang cucu Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Ditemani sahabat Abu Hurairah nabi mendatangi halaman rumah Siti Fathimah lalu duduk dan bertanya tentang cucu beliau Hasan. Namun, karena tidak ada yang menyahut nabi dan sahabat Abu Hurairah pun pergi ke Masjid.
Di dalam masjid nabi duduk dan tiba-tiba melihat sang cucu berlari menuju beliau. Nabi pun mengulurkan tangannya demikian juga Hasan, sampai akhirnya Hasan melompat ke pangkuan beliau. Keduanya saling berpelukan. Nabi pun bahagia sembari mencium dan memeluk sang cucu. Kemudian, Hasan memasukan jarinya ke jenggot nabi dan nabi membuka mulut cucunya serta meletakkan mulut beliau di mulut Hasan seraya berdoa, اللّهُمَّ إِنِّيْ أُحِبُّهُ، فَأَحِبَّهُ، وَأَحِبَّ مَنْ يُحِبُّهُ "Ya Allah sungguh aku mencintainya. Oleh karena itu, cintailah dia serta orang yang mencintainya" nabi mengucapkannya berulang-ulang sampai tiga kali.
Kisah nabi dengan cucunya ini sangat membekas di hati Abu Hurairah sampai ia berkata: "Tidaklah pernah aku melihat al-Hasan, melainkan kedua air mataku berlinang".
Salah satu kisah yang masyhur terkait silaturahim nabi ke rumah sahabat beliau yaitu ketika nabi berkunjung ke rumah sahabat Jabir bin Abdullah. Ketika mengetahui nabi akan berkunjung sahabat Jabir menyiapkan makanan dengan menu utama kambing.
Sebelumnya, sahabat Jabir sudah berpesan pada istrinya agar tidak bertanya apapun kepada nabi. Nabi bersama para sahabat menyantap menu yang sudah dihidangkan. Nabi juga menyanjung Jabir karena telah menghidangkan menu daging yang menjadi kesukaan nabi dan para sahabat.
Ketika nabi hendak pulang, istri Jabir memberanikan diri untuk berkata kepada nabi: "Wahai Rasulullah, bershalawatlah atas diriku dan suamiku. Semoga Allah bershalawat atas dirimu". Nabi pun menjawab: صَلَّى اللهُ عَلَيْكِ وَعَلَى زَوْجِكِ "Semoga Allah bershalawat atas dirimu dan suamimu". Mendengar istrinya yang berkata kepada nabi, Jabir langsung mengingatkannya bahwa ia telah melarang istrinya untuk berkata kepada nabi. Sang istri pun menjawab: "Apakah engkau mengira Allah mengirimkan Rasul-Nya ke rumahku, lalu beliau keluar, sedangkan aku belum memohon doanya untukku dan suamiku?".
Kehidupan para sahabat sangatlah mulia. Mereka dipenuhi dengan do'a, keberkahan dan shalawat nabi.
Itulah salah satu dari beberapa kisah kegemaran nabi dalam menjalankan aktifitas silaturahim kepada kerabat dan sahabatnya. Semoga kita bisa ittiba' nabi dengan senantiasa bersilaturahim.
Penulis: Taufikul Lutfi Rois
0 Komentar